MEMBACA INGATAN

“Selamat datang di Kelas Kenangan, tak perlu mencatat. Semua sudah ada di ingatan”, kata masasilam, memulai pelajaran.

Masasilam membuat kita saling mengingat, dan mengingatkan, masasilam membuat kita saling lupa dan melupakan. Kau mengingatkanku, apa yang masih kuingat. Aku mengingatkanmu, apa yang tak lagi kau ingat. Cinta mengingatkan kita, apa yang seharusnya diingat tapi dilupakan, apa yang dilupakan padahal ingin selalu diingat. Mengingat dan mengingatkan, lupa dan melupakan: pelajaran dasar cinta menulis riwayat-riwayat airmata, sebelum kita meletakkan di museum waktu,yang mungkin kelak tak lagi mengenali kau dan aku.

“Pelajaran pertama; mengingat. Pelajaran kedua; melupakan. Pelajaran ketiga; melupakan yg telah diingat”, lanjut masasilam. 

Kita sama-sama menyimak pelajaran dasar cinta yang  ternyata lebih rumit dari deretan angka-angka statistika dan matematika. Tak sekedar hitung-menghitung, tapi juga berhitung siapa yang lebih beruntung, siapa yang selamat, siapa yang kehilangan hangat dan alamat.

“Cukup sampai di sini pelajaran hari ini. Kalau rindu belum mengetukmu, jangan panggil Bu Guru”, tutup masalalu.

Kau menatapku, aku menatapmu: cinta meratap masalalu.